Ayat Al-Quran
pertama yang diturunkan pada umat manusia bukanlah mengenai Islam itu sendiri.
Ayat pertama Al-Quran juga bukan mengenai syariat menjalankan agama Islam. Ayat
pertama yang diturunkan adalah sebuah perintah sederhana. Bacalah!
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan (QS. Al-‘Alaq : 1)
Iqra' Bacalah! Itu
merupakan kunci dari semua ilmu pengetahuan baik yang saat ini sudah diketahui
dan juga yang masih tersimpan dialam. Saat ini
membaca merupakan sebuah kebutuhan. Bahkan membaca bisa menjadi tolak ukur
majunya sebuah bangsa.
Berbagai bentuk
bacaan saat ini tersedia, dari mulai yang berbentuk fisik seperti buku hingga
elektronik seperti ebook yang bisa kita bawa kemana-mana. Saya sendiri tertarik
dengan dua jenis buku, yang pertama mengenai sastra dan kedua mengenai
biografi.
Baik, mari kita
mulai dengan buku yang bertemakan sastra, dan manfaat membacanya.
____
Di hamparan
gurun yang seragam, jangan lagi menjadi butiran pasir. Sekalipun nyaman engkau
di tengah impitan sesamamu, tak akan ada yang tahu jika kau melayang hilang.
Di lingkungan
gurun yang serbaserupa, untuk apa lagi menjadi kaktus. Sekalipun hijau warnamu,
engkau tersebar di mana-mana. Tak ada yang menangis rindu jika kau mati layu.
Di lanskap
gurun yang maha luas, lebih baik tidak menjadi oase. Sekalipun rasanya kau
sendiri, burung yang tinggi akan melihat kembaranmu di sana sini.
Di tengah gurun
yang tertebak, jadilah salju yang abadi. Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu,
angin malam akan menggigil ketika melewatimu, oase akan jengah, dan kaktus
terperangah. Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau sekedar bergerak
dua inci.
Dan setiap
senti gurun akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka, kau berani
putih meski sendiri, karena kau...berbeda.
______
Adakah makna
yang bisa kita ambil dari buku karya Dee berjudul "Filosofi Kopi"
ini? Tentu banyak, salah satunya menurut saya adalah berani benar ditengah
pragmatisme orang-orang yang mengikut pada yang salah padahal mereka tahu itu salah.
Kenapa buku
sastra penting. Karena sastra melembutkan hati dan membuka jendela kehidupan.
Saya merasakannya ketika membaca buku-buku sastra. Bukankah banyak tokoh-tokoh
negeri ini yang juga menyukai sastra bahkan berkarya lewat sastra? Sebut saja Buya Hamka. Beliau adalah penulis novel fenomenal
"Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk" dan "Dibawah Lindungan
Ka'bah". Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk bahkan sudah difilmkan, dan
mendapatkan banyak respon positif dari masyarakat karena sarat makna.
Kedua, buku
biografi. Saya secara subjektif sangat suka membaca biografi. Kita lebih
tertarik membacanya karena isinya pengalaman hidup seseorang dan kebanyakan
memotivasi. Buku ini tergolong ringan untuk dibaca, tidak seperti buku sastra
yang kadang butuh konsentrasi lebih.
Manfaat membaca
buku biografi ?
Manfaat utama
dari kita membaca buku biografi adalah kita bisa mengambil saripati kehidupan
seseorang tokoh yang menurut kita sukses. Sehingga secara tidak langsung dan
tanpa kita sadari kita bisa menerapkannya dalam kehidupan kita.
Ini sangat baik
karena kita juga menyingkat waktu untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan
dan menghindari pengalaman yang sebenarnya bisa dilewati ketika kita mendapati
diri kita pada posisi yang sama dengan biografi seorang tokoh.
Dan tentu
biografi pertama yang harus kita jadikan rujukan adalah Rasulullah. Beliau lah
tolak ukur setiap amalan kita dan dari beliaulah kita mendapatkan pemecahan
secara paripurna mengengai segala permasalahan yang muncul dalam hidup kita.
Barulah
kemudian kita bisa mengambil manfaat dari sahabat-sahabat Nabi, Tabi'in, Tabiit
Tabi'in, hingga ulama yang kita kagumi hingga saat ini.
Tokoh nasional
di negeri ini pun memiliki kharisma dan nilai yang patut kita acungi jempol.
Mari kita baca
biogradi BJ.Habibie bagaimana ia membangun bangsa lewat teknologi pesawat dan
komitmennya mendidik Habibie-Habibie baru dalam hidupnya lewat beasiswa yang ia
kelola.3
Mari kita baca
biografi Jusuf Kalla yang tak surut membangun bangsa dengan ciri khasnya Lebih
Cepat Lebih Baik, dan dari biografinya kita akan tahu apa makna filosofis dari
slogan tersebut serta apa yang melatarbelakanginya. Dari biografinya kita akan
mengerti bahwa kesuksesannya dalam menyelesaikan konflik bukanlah sebuah proses
singkat dalam perjalanan dirinya, melainkan sebuah proses yang panjang dan
rumit yang berawal dari keluarganya.
Mari kita baca
biografi Mohammad Hatta yang menjadi founding father koperasi Indonesia. Ia
meletakan dasar-dasar ekonomi kerakyatan dengan tujuan kemakmuran rakyat
Indonesia.
Dan terakhir
saya punya kesan tersendiri ketika membaca buku biografi mantan menteri
kesehatan kita, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH.
Mari kita baca
biografinya maka kita akan temukan kisah penuh makna seorang menteri kesahatan.
Ia menuliskan kisahnya menjelang kematiannya. Ya beliau saat itu mengalami
kanker paru stadium empat. Beliau
bercerita dengan gamblang dan terbuka bagaimana interaksi beliau dengan suami
dan anak-anaknya. Bagaimana kehidupan suaminya. Bagaimana kehidupan
anak-anaknya. Semua ia ceritakan dalam sakitnya. Tahu apa harapannya? Beliau
mengharapkan agar buku ini bisa menjadi motivasi bagi orang yang ia kenal dan
juga yang tidak ia kenal. Beliau masih memikirkan orang lain dikala ajal hendak menjemput.
Tokoh
Internasional terkemuka pun banyak yang bisa kita baca biografinya. Salah satunya Biografi Steve Jobs.
Mari kita baca
biografi Steve Jobs, jangan lihat sisi dimana beliau sukses saat ini tapi
bacalah sejarah hidupnya dan kita akan temui sedemikian rumitnya hidup sang
maestro Apple ini. Coba bayangkan Steve Jobs dilahirkan untuk diadopsi, tidak
pernah lulus kuliah, dipecat oleh perusahaan yang dia bangun sendiri, dan
mengalami kebangkrutan. Berat! Tapi semua itu bisa dilalui oleh seorang Steve
Jobs dan lihatlah karyanya kini tak lekang dimakan zaman bukan? Ribuan orang
terinspirasi karenanya.
Dari buku-buku
ini saya belajar mengenai hidup yang tak mesti linier, hidup ini terhampar luas
lalu kenapa kita memilih konvensional apalagi hanya mengekor orang lain? Dari buku-buku ini juga saya termotivasi bahwa sukses setiap
orang itu punya makna yang berbeda-beda.
Marilah kita
amalkan walau satu ayat. Percayalah ribuan
makna akan kita dapatkan dari mengamalkannya, walau hanya dari sekedar membaca buku. Karena membaca adalah jendela dunia.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum wr.wb
Referensi :
1.
Al-Qur'an
Surat Al-'Alaq ayat 1
2.
Lestari,
Dewi. Filosofi Kopi. Jakarta : Truedee Books; 2007
3.
Makka,
Makmur. Habibie : Kecil tapi Otak Semua. Jakarta : Edelweis
4.
Sedyaningsih,
Endang R. Untaian Garnet dalam Hidupku. Jakarta : Kepustakaan Populer
Gramedia; 2012
5.
Suhardono,
Rene. Your Journey to be the #UltimateU 2. Jakarta : Kompas; 2013
6.
Hatta,
Mohammad. Untuk Negeriku. Jakarta : Kompas; 2011
7.
Endah,
Alberthiene. Athirah : Jusuf Kalla & Ibunda. Jakarta : Noura Books;
2013
8.
Isaacson,
Walter. Steve Jobs. New York : Simon & Schuster; 2011
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar...