Recommended Book! |
Tak banyak buku yang membuat Saya tersentuh bahkan meneteskan air mata. Tapi yang satu ini luar biasa! Saya benar-benar dibuat tak berdaya dengan setiap cerita yang ada dibuku ini, menyentuh. Jadi buku ini banyak menceritakan kisah nyata yang dialami sang penulis sebagai dokter ahli bedah jantung menghadapi setiap pasiennya.
Tidak usah panjang lebar, berikut ini salah satu cerita terbaik yang saya baca :
Saya telah
melakukan operasi kepada seorang anak bayi yang belum genap berumur dua
tahun. Dua jam setelah operasi, anak ini mengalami pendarahan yang cukup
hebat pada saluran pernafasannya disebabkan oleh adanya luka pada urat
nadi yang menuju saluran ini, kejadian ini tidak ada kaitannya secara
langsung dengan operasi yang baru saja dilakukan.
Akibatnya,
anak itu mengalami sesak nafas yang memicu kegagalan jantung -jantung
berhenti bekerja- selama empat puluh lima menit, setelah itu
-Alhamdulillah- jantungnya kembali bekerja, biasanya dalam kondisi
seperti ini kemungkinan terjadinya kematian otak sangat tinggi sekali.
Ketika
kejadian ini kami jelaskan kepada ibunya, sang ibu tidak berkata-kata
apa-apa kecuali hanya mengucapkan "Hasbiyallahu wa ni'mal wakil'
(Cukuplah Allah untukku, dan Ia sebaik-baik Pelindung), Ya Allah
sembuhkanlah ia jika kesembuhan adalah yang terbaik untuknya." Kemudian
ia pergi menengok anaknya seraya membaca Al Qur'an dari mushaf kecil
yang berada di tangannya.
Dua minggu kemudian, terlihat bahwa organ otak anak tersebut sama sekali tidak terpengaruh oleh kejadian itu.
Dua
hari berikutnya, anak itu mengalami pendarahan serupa, dan tiap kali
kondisinya kelihatan membaik ia mengalami pendarahan lagi, akan tetapi
ibunya tidak mengucap selain, "Hasbiyallahu wa ni'mal wakil' (cukuplah
Allah untukku, dan Ia sebaik-baik Pelindung)."
Dokter
spesialis THT -Telinga Hidung Tenggorokan- berhasil mengatasi masalah
pendarahan di saluran pernafasan anak tersebut, sehingga kondisi
kesehatan anak itu menunjukkan kemajuan secara perlahan, akan tetapi
tiba-tiba ia terkena kebocoran otak yang hampir merenggut nyawanya,
ibunya selalu mengulang-ulang, "Hasbiyallahu wa ni'mal wakil' (cukuplah
Allah untukku, dan ia sebaik-baik Pelindung)." Dan sang ibu tetap setia
membacakan Al Qur'an dari mushaf kecilnya.
Setelah
para dokter berhasil mengatasi kebocoran di otaknya, anak itu mengalami
keracunan di seluruh tubuhnya dibarengi dengan kegagalan ginjal,
sehingga kondisinya sangat mengkhawatirkan sekali, sementara itu ibunya
selalu melantunkan bacaan, "hasbiyallahu wa ni'mal wakil -cukuplah Allah
untukku, dan Ia sebaik-baik Pelindung." Dan juga selalu berdoa, "Ya
Allah, sembhkanlah anakku jika kesembuhan adalah yang terbaik untuknya."
Setelah
kondisi keracunan dan kegagalan ginjal membaik sedikit demi sedikit,
ternyata ia mangalami radang selaput pembungkus jantung dan sekitar
tulang rongga dada, di mana kondisi itu mengharuskan adanya operasi baru
membuka rongga dadanya untuk mengatasi radang tersebut.
Enam
bulan setelah terbaring di ruang pemulihan, anak itu dipindahkan ke
bagian bedah jantung khusus anak. Anak itu tiba di bagian operasi dalam
kondisi yang mengenaskan, tidak bisa melihat, tidak bisa mendengar dan
tidak bisa berjalan, dengan dada terbuka.
Akan
tetapi ibunya terlihat sangat tegar dengan penuh harap kepada Allah
Ta'ala. Setiap dokter yang datang akan melihat ibu tersebut berada di
sisi anaknya dengan membaca Al Qur'an dari mushaf kecil berwarna biru
yang selalu melekat di tangannya.
Tiga
bulan telah berlalu, anak itu keluar dari bagian bedah jantung khusus
anak dengan kondisi bisa melihat, bisa berbicara, bisa mendengar dan
berjalan sendiri seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa atas dirinya,
semua ini berkat karunia dari Allah Ta'ala, di samping ketegaran ibunya
dalam berharap kepada Allah Ta'ala, yang selalu ber istigatshah dan
meminta pertolongan kepada Yang Maha Perkasa, Yang Maha Pengasih, Yang
Maha Penyayang dan Maha Penyembuh.
Satu
setengah tahun kemudian, di rumah sakit ini saya melihat wanita
tersebut menggendong anak kecil dengan ditemani oleh suaminya, dan di
sisi mereka ada anak kecil yang dahulu pernah berjuang melawan berbagai
penyakit di rumah sakit ini yang sekarang ia dalam keadaan yang baik.
Setelah
bertanya kepada mereka, saya baru mengetahui bahwa anak yang pernah
sakit tersebut terlahir setelah sang ibu mengalami kemandulan selama
lima belas tahun, anak itu adalah anak pertamanya.
Alangkah
hebatnya ibu itu -Subhanallah- , setelah ia bersabar selama lima belas
tahun akhirnya ia mendapatkan seorang anak, tetapi kegembiraannya
terampas saat anaknya mengalami sekian banyak penyakit, walaupun begitu
ia tetap bersabar dan berharap kepada Allah Ta'ala. Patut kita ucapkan
selamat kepada wanita ini, ia telah membuktikan keimanannya terhadap
takdir Allah, yang buruk maupun yang baik, dan ia telah menunjukkan
keikhlasan tawakkalnya kepada Allah.
___________________________________________________
Maka berbaikbudilah kita bersama pada Ibu yang membesarkan kita. Seperti itulah kasih Ibu pada Anaknya. Mom, I Love you!
Semoga Allah senantiasa menjaga dan memberinya jannah terindah. Amin.
Dan pelajaran lain yang bisa kita ambil adalah menyerahkan segala urusan kita pada Allah ta'ala. Karena tak ada lagi tempat bergantung dan minta pertolongan kecuali hanya dengan kuasa-Nya.
Dan pelajaran lain yang bisa kita ambil adalah menyerahkan segala urusan kita pada Allah ta'ala. Karena tak ada lagi tempat bergantung dan minta pertolongan kecuali hanya dengan kuasa-Nya.
Masih banyak kisah didalam buku ini, sehingga ada baiknya kawan-kawan mambaca buku ini. Saya rekomendasikan bagi siapapun dan sangat baik dibaca untuk sejawat mahasiswa kedokteran dimanapun kalian berada.
1 komentar:
ini buku yang kubilang 1,5 tahun yang lalu diup kalo u masih ingat
Posting Komentar
Silakan berkomentar...