PSPD 2009 Maju! |
Entah mengapa saya merasa 'risih' dengan perkataan kawan-kawan dari jurusan lain ini (walau ga semua ya..^^). Dalam pertemuan rapat / sekedar kumpul-kumpul dan kebetulan membahas tentang masalah uang/dana, ada yang bilang "Yaah.. uang ga masalah lah kalau buat anak kedokteran" / "Santai aja anak kedokteran kan banyak uangnya" / "Tenang kan ada anak kedokteran, uangnya banyak" atau perkataan lain yang semisal. Walau tujuannya baik demi pendanaan acara/lainnya dan disampaikan dengan biasa dan 'agak' bercanda tapi ini perlu diluruskan.
Awalnya saya benar-benar ga menghiraukan ucapan-ucapan macam ini, tapi karena frekuensinya udah banyak makanya saya angkat di blog ini. Karena kalau tidak akan terjadi ketimpangan sosial diantara kita, terutama di UIN sendiri (silakan anggap ini lebay atau apa^^).
Begini loh... Saya akui memang semua mahasiswa kedokteran UIN membayar lebih untuk bisa menuntut ilmu. Dari awal masuk beban biaya yang menurut saya terlampau tinggi ini memang menyesakan dada. Tapi demi mewujudkan cita-cita hal ini bisa diatasi. Dan setiap mahasiswa di kedokteran berbeda-beda dalam mengatasinya. Berikut saya terangkan :
Ada mahasiswa yang beruntung mendapatkan beasiswa dari berbagai pihak. Kalau di Kedokteran UIN ada yang dapat beasiswa dari Pemda Sumsel, Departemen Agama, dan masih banyak yang lain. Benar-benar beruntung mahasiswa ini, mereka tinggal benar-benar belajar untuk menjadi dokter. Tapi, kalau menurut saya tetap saja beban yang mereka tanggung sangat besar! Mereka menanggung amanah dari sekian banyak masyarakat Indonesia! Mereka harus dan wajib mengabdi kepada masyarakat sepenuhnya, karena uang yang digunakan berasal dari rakyat dan wajar hasilnya harus dirasakan oleh rakyat. Coba bayangkan ada berapa mahasiswa kedokteran yang dapat beasiswa dari pemerintah lalu kalikan dengan biaya kuliah di kedokteran! Luar biasa besar! Dan belum tentu yang dapat beasiswa itu anak orang kaya! Saya banyak tahu kalau ada yang sampai jualan di kelas, jualan donat di jalan, untuk biaya tambahan setiap harinya! Lalu, Siapa Bilang Anak Kedokteran Kaya Semua?!
Ada mahasiswa yang masuk lewat jalur non-beasiswa alias reguler. Kalau ini lebih-lebih, bahkan ada teman yang sebenarnya dia diterima di Kedokteran UIN tapi karena keterbatasan biaya dia tidak jadi kuliah. Kalau menurut saya ini benar-benar sangat menyakitkan! Lalu bagaimana dengan yang akhirnya 'maju terus' kuliah kedokteran? Apakah dia anak orang kaya? Hah.. salah besar kalau ada yang meng-iya-kan! Tahukah berapa banyak orang tua mahasiswa kedokteran yang tunggang langgang, bahkan jatuh bangun untuk membiayai anaknya kuliah dikedokteran? Banyak Kawan! Para orang tua banting tulang, pinjam sana-sini, bahkan mungkin sampai menggadaikan sesuatu yang berharga! Demi anaknya! Demi cita-cita anaknya menjadi seorang dokter! Lalu, Siapa Bilang Anak Kedokteran Kaya Semua?!
Jadi perkataan kalian itu SANGAT menyakitkan bagi kami (secara umum & menurut saya loh^^) mahasiswa Kedokteran! Mohon dimengerti. Semoga kedepannya tidak ada lagi hal-hal seperti ini. Terimakasih!
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar...