Ayyas sudah memejamkan kedua matanya. Ia ingin segera lelap. Tetapi bayangan Yelena dengan segala keindahan tubuhnya, yang baru saja dilihatnya meskipun sekejap, seolah-olah dipelupuk matanya. Bayangan wajah cantik Anastasia Palazzo juga menari-nari di pelupuk matanya. Darah mudanya menghangat. Ayyas berusaha menepis bayangan itu tapi tidak mudah. Bayangan itu seperti sudah tersimpan dan menempel erat di salah satu sudut hatinya. Seperti virus di komputer yang tak mudah menghilangkanya. Ayyas merasa ujian keimanan ini terasa lebih berat dari pada musim dingin yang paling menggigit sekalipun.
Rasa dingin yang menggigil itu bisa hilang begitu saja ketika ia masuk kekamarnya yang hangat oleh pemanas. Tetapi virus moleknya Yelena dan cantiknya Anastasia tidak mudah dihilangkan. Meskipun ia telah shalat dan membaca Al-Qur'an, virus itu tidak juga terdelete sempurna, masih tersisa, hanya bisa dijinakkan. Ayyas membaca istighfar berulang kali. Lebih dari tujuh puluh kali. Dalam istighfar ia teringat pesan Kiai Lukman Hakim, saat ngaji di Pesantren Kajoran Magelang dulu,
"Ingatlah Nak, kecantikan wanita itu yang jadi sebab para santri dan satria agung batal bertapanya!"
Ayyas terus berzikir dan beristighfar sampai tertidur. Dalam tidurnya yang pulas, Ayyas bermimpi ada dua ekor ular masuk ke dalam kamarnya dan memburunya.
PANDANGAN
Sebuah novel inspiratif kembali dihadirkan oleh Kang Abik, melalui novel ini beliau ingin menyampaikan kisah luar biasa seorang Ayyas. Tapi sayangnya, sosok Ayyas sama seperti tokoh-tokoh sebelumnya yang menampilkan sosok yang nyaris perfect. Kadang terfikirkan juga kalo semua orang seperti Ayyas ini, bisa jadi dunia ini seperti yang digambarkan sebagai Generasi Emas (Golden Age) sebelum datangnya kiamat. Tapi itulah karya Kang Abik yang selalu membuat pembacanya terbawa dan larut, bahkan bisa membuat kita seperti Ayyas yang ada di novel ini. Apalagi seperti biasa Kang Abik menggambarkan kota Rusia layaknya kampung di Indonesia, digambarkan sampai seluk beluknya. Sehingga membuat kita seperti berada disana.
Selain menggambarkan keteguhan seorang Ayyas novel ini banyak mengajari kita mengenai KETUHANAN dan ATHEISME. Saya sedikit banyak tersadarkan bagaimana pandangan Non-Islam terhadap orang Islam. Bagaimana pandangan mereka mengenai ibadah seorang muslim. Dan luar biasanya kita pun dapat belajar dari Ayyas bagaimana menyikapi orang-orang yang menganggap rendah orang Islam. Bagaimana seharusnya seorang muslim bergaul dengan lingkungan yang asing dan menjadi minoritas ditengah orang-orang yang tidak percaya Tuhan.
Membaca Novel ini seperti membaca literatur ke-AGAMA-an yang universal. Semua umat beragama dapat membaca novel ini. Karena Kang Abik menggambarkan Islam sebagai agama yang Rahmatan lil 'Alamiin..
Terus berkarya Kang Abik!
KEINDAHAN KOTA MOSKOW
Inilah beberapa foto beberapa lokasi yang menjadi latar belakang novel Bumi Cinta ini. Kita bisa membayangkan betapa indah dan cantiknya kota Moskow itu :)
Sheremetyevo Airport, bumi Rusia yang pertama dijejak Ayyas
Apartemen Kwartina, tempat tinggal Ayyas bersama Yelena dan Linor
MGU, Universitas kebanggaan masyarakat Moskow
Kedutaan Besar Republik Indobesia di Moskow
Stasiun Metro Smoleskaya, lihat kemegahannya
Stasiun Metro Kievskaya, sebuah keanggunan yang berkelas.
Stasiun Metro Komsomolskaya, ini stasiun atau istana ya?
Blue Mosque, satu dari 5 buah masjid di Moskow
Gereja St. Basil di Red Square (lapangan merah)
Hotel Metropole yang menjadi sasaran pemboman dalam novel ini
===========
Gambar dari :
http://imanmenulis.blogspot.com/2010/03/review-novel-bumi-cinta-karya.html
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan berkomentar...